Ya, belakangan ini muncul beberapa sinyal bahaya untuk Apple. Jika tidak mengantisipasi sinyal ini, boleh jadi di masa depan Apple akan sedikit sempoyongan.
Berikut beberapa alarm bahaya yang dinilai perlu diwaspadai Apple, seperti dikutip dari Huffington Post.
1. Belum ada lagi gadget revolusioner
Namun, produk terakhir revolusioner mereka adalah iPad yang keluar pada tahun 2010. Sejak saat itu, Apple hanya sekadar menambah fitur gadgetnya yang sudah eksis dan tidak ada lagi penambahan lini produk baru.
Apple TV yang banyak dirumorkan pun tidak juga hadir. Muncul pertanyaan dari beberapa pihak, apakah Apple sudah kekurangan ide inovatif?
2. Kekalahan iPhone
Galaxy S III dari Samsung berhasil menjungkalkan iPhone 4S dengan penjualan 18 juta unit dibanding 16,2 juta unit pada kuartal 3 2012. Ini adalah pertama kalinya versi iPhone tidak menempati posisi pertama.
Memang kedatangan iPhone 5 dinilai akan kembali membuat Apple bertahta. Namun tetap saja iPhone kini menghadapi persaingan yang sangat berat.
3. Penurunan pangsa pasar iPad
Data terbaru menunjukkan market share iPad di kuartal III 2012 mencapai 50%. Turun dari kuartal sebelumnya yang mencapai 65,5%.
Gempuran pasukan Android murah yang dimotori Amazon, Samsung dan juga Google sendiri tampaknya memang menghadirkan persaingan yang signifikan bagi iPad.
4. Loyalitas pengguna iPhone menurun
Penelitian dari Strategy Analytics menyebutkan loyalitas pengguna Apple sedikit menurun. Tahun 2012 ini, 'hanya' 88% pengguna iPhone yang memastikan akan kembali membeli iPhone. Turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 93%.
Memang ditilik dari angkanya, kesetiaan pengguna iPhone masih sangat tinggi. Namun jika Apple tidak berinovasi, bisa jadi mereka akan semakin ditinggalkan.
5. Harga kemahalan dibanding pesaing
Masalahnya, para rival dengan nama besar menawarkan tablet sejenis dengan harga yang jauh lebih murah. Seperti Amazon, Barnes & Noble serta Google menjual tablet 7 inch kurang dari USD 200.
Bisa jadi faktor harga ini pada akhirnya membuat sebagian konsumen memalingkan diri dari produk Apple dan beralih ke produk pesaing.
6. Digempur di China
Di posisi pertama adalah rival beratnya, Samsung. Diikuti oleh para vendor lokal yang semakin diminati pasar.
Apple dinilai patut waspada terhadap tren ini. Sebab, China diprediksi akan segera melampaui Amerika Serikat sebagai pasar smartphone terbesar di dunia.
7. Harga saham menurun
Namun sejak saat itu, harga saham perusahaan terbesar di dunia ini menunjukkan kecenderungan menurun. Bahkan bulan November ini sempat menyentuh titik terendah dengan harga sekitar USD 582.
Investor rupanya cukup cemas dengan perkembangan Apple. Seperti menurunnya market share iPad dan paksaan mundur terhadap Scott Forstall, salah satu eksekutif kunci terkait buruknya Apple Maps.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar