Seperti dilansr AFP, voice-tweet memungkinkan pengguna dengan koneksi telepon membuat dan mengirimkan tweet dengan berbicara via telepon.
Layanan ini dulu digunakan pada 2011 di Mesir dan sekitarnya, ketika koneksi internet mati. Terjadi kekacauan politik di negara-negara Timur Tengah kala itu. Pemerintahnya harus mematikan internet demi alasan mencegah penyebaran informasi yang bisa menyulut kerusuhan.
Kini, layanan tersebut diaktifkan lagi untuk membantu warga Suriah. Juru bicara Google David Torres mengatakan, banyak warga Suriah tidak bisa mengakses Twitter karena jaringan telekomunikasi di negara yang baru pulih pasca peperangan tersebut tidak berfungsi dengan baik.
"Mereka yang punya koneksi voice masih bisa menggunakan Speak2Tweet hanya dengan meninggalkan voicemail. Tak perlu koneksi internet. Mereka bisa menghubungi nomor yang disediakan dan layanan tersebut akan men-tweet pesan," ujarnya.
Pekan ini, para aktivis Suriah menuding rezim pemerintah tengah menyiapkan semacam 'pembantaian' internet dengan secara sengaja mematikan sambungan telepon dan internet pada Kamis silam. Namun pihak berwenang mengatakan, insiden itu terjadi karena tengah dilakukan pemeliharaan terhadap akses informasi di negara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar