# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Kamis, 03 Januari 2013

Serba-serbi Kacamata Pintar Google

Mengubah karya fiksi menjadi produk di dunia nyata rasanya pas disematkan ke proyek Google Glass. Hanya melihat dari film-film sci-fi atauaction ala James Bond, kacamata pintar ini sebentar lagi akan benar-benar terwujud.

Ya, Google Glass memang seperti kacamata futuristik dengan kemampuan melihat gambar, memutar video dan membaca pesan. Lebih dari itu? Mungkin saja, karena Google sendiri masih akan terus mengembangkannya sebelum siap dilempar secara luas.

Banyak orang yang berdecak kagum melihat karya Google tersebut, walaupun tak sedikit juga yang mencibirnya.

Lika-liku dan perjalanan Google Glass ini pantas disimak untuk mengetahui seberapa ambisusnya proyek ini bisa berhasil. Berikut perjalanan serta serba-serbinya yang dikutip dari berbagai sumber.


1. Ambisi Google

Setiap produk pasti punya tujuan untuk dibuat, demikian pula yang terjadi dengan Google Glass. Menurut Head of Google Glass project Babak Parviz, proyek Google Glass adalah satu di antara cara raksasa internet itu bisa menghasilkan uang dari penjualan device selain dari iklan.

"Selain itu kami membuat device ini agar bisa digunakan oleh banyak orang dengan dua tujuan. Pertama, kami ingin piranti ini dapat menjadi alat komunikasi bergambar dimana terhubung dengan gambar dan video," katanya.

Tujuan kedua, adalah misi besar kami dimana kami menginginkan teknologi dapat mengakses informasi dengan sangat, sangat cepat. Jadi ketika Anda mendapatkan pertanyaan, maka dengan mudah dan segera mendapatkan jawabannya.

2. Pertunjukan Google Glass

Kendati belum secara resmi dijual ke publik secara luas, Google Glass beberapa kali dipamerkan oleh salah satu pendiri Google, Sergey Bin.
Ya, dalam beberapa kesempatan Sergey memperlihatkan prototype Google Glass.

Pertama kali Sergey memakai Google Glass di hadapan publik saat acara Foundation Fighting Blindness di San Francisco, tanggal 5 April 2012. Saat itu pemberitaan langsung tertuju ke gadget anyar tersebut.

Tak sampai di situ, Sergey kembali mendemokan kehebatan purwarupa produknya pada tanggal 23 Mei 2012 di acara talkshow televisi The Gavin Newsom Show.

Hingga puncaknya, saat kacamata pintar ini kembali dipamerkan di ajang pertemuan developer Google I/O di mana ketika itu piranti ini semakin mendekati kata sempurna.

3. 'Otak' di Balik Google Glass

Untuk mewujudkan proyek besar ini, tentu saja Google harus memilih orang yang sangat tepat. Salah satunya adalah Babak Amir Parviz yang mengisi jabatan Head of Google Glass. Namun tak banyak orang tahu siapakah dia?

Babak Parviz sebelumnya adalah seorang professor yang mengajar di Universitas di Washington. Dia menjadi salah satu orang yang mengerjakan teknologi augmented reality di dalam lensa kotak.

Awal bergabung dengan proyek ini, Babak bahu-membahu mewujudkan kacamata pintar ini bersama Steve Lee dan Sebastian Thrun yang memimpin Google X -- lab rahasia Google untuk mengembangkan cikal bakal kacamata pintar.

Lensa kontak bionik yang sempat dikembangkan olehnya ini berfungsi memberikan tampilan virtual yang bisa memiliki berbagai kegunaan dari membantu tunanetra untuk industri video game.

Perangkat akan memiliki bentuk lensa kontak konvensional dengan menambahkan teknologi bionik.
Lensa itu akan memiliki sirkuit elektronik fungsional dan lampu inframerah untuk membuat tampilan virtual. Pengalaman inilah yang mungkin membuat Google kepincut dan akhirnya diadopsi pula.

4. Kemampuan Google Glass

Google Glass memang masih dalam berstatus on-progress, tetapi dalam beberapa kesempatan gadget ini sudah melakukan banyak fungsi dan masih mungkin untuk dikembangkan lebih jauh lagi.

Beberapa di antaranya,
- Pengguna dapat menghubungkan gambar dan video untuk komunikasi bergerak dan banyak informasi yang akan diterima dengan sangat, sangat cepat.
-  Pengguna dapat menggunakan gerak, suara, dan sentuhan untuk mengontrol Kaca Google: Memiliki "audio penuh dan audio out" dan touchpad. Fungsi ini juga terhubung dengan Google Now.
- Google Glass telah disisipkan dengan email dan layanan kalender khusus agar bisa dibaca di kacamatanya langsung.
- Google Glass memungkinkan pemakai untuk menerima panggilan telepon.

5. Pesaing Bermunculan

Setelah Google memperkenalkan Google Glass Project, tak lama bermunculan pula kacamata pintar lain yang ingin menjadi pesaing. Microsoft dan Olympus adalah dua di antara para kompetitor itu.

Apple pun diyakini menggarap kacamata futuristik serupa. Bahkan kabarnya, Apple telah lebih dulu memiliki paten atas perangkat ini di Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense