Sabtu, 06 Juli 2013
Kemoterapi Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Tumor?
Hati-hati bagi Anda yang masih menjalani kemoterapi! Menurut penelitian terbaru, kemoterapi ternyata bisa merusak dirinya sendiri dengan mendorong sel penyembuhan-luka di sekitar tumor menghasilkan sebuah protein yang justru membantu kanker menolak pengobatan.
Menurut laporan BBC, para peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, Washington, menemukan bahwa kemoterapi bisa meningkatkan produksi protein yang menyebabkan sel kanker untuk tumbuh dan menolak pengobatan.
Penelitian ini mengamati sel-sel fibroblast, yang biasanya memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan produksi kolagen, yakni komponen utama dari jaringan penghubung seperti tendon.
Kemoterapi juga menyebabkan kerusakan DNA atau asam deoksiribonukleat yang memimpin fibroblast untuk memproduksi hingga 30 kali lebih banyak protein WNT16Bdari yang seharusnya. Protein ini berfungsi sebagai bahan bakar untuk sel kanker, sehingga bisa tumbuh dan menyerang jaringan sekitarnya, serta akan menolak kemoterapi.
“Terapi kanker ini semakin berkembang hingga sangat spesifik, dengan menargetkan mesin molekul kunci yang mendorong kanker ketimbang kerentanannya, seperti merusak DNA,” ungkap Peter Nelson, yang memimpin penelitian tersebut. “Temuan kami ini menunjukkan bahwa lingkungan mikro tumor juga dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan terapi ini,” tambahnya.
Sekitar 90 persen pasien dengan kanker padat, seperti payudara, prostat, paru-paru dan usus besar, dan yang menyebar – seperti penyakit metastasis - ternyata mengembangkan resistensi terhadap kemoterapi.
Pengobatan ini biasanya diberikan pada interval tertentu, sehingga tubuh tidak kewalahan oleh toksisitasnya. Tetapi, itu justru memberikan waktu kepada sel tumor untuk memulihkan dan mengembangkan perlawanan. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar