Jumat, 19 Juli 2013
Krim Antikerut Bisa Menyebabkan Alergi Kulit Parah
Belakangan banyak bermunculan krim antikerut yang menjanjikan kulit menjadi lebih elastis dan menjadikan tampak muda. Banyak wanita yang telah menjadi konsumennya. Namun Anda juga mesti waspada, sebagian krim itu ternyata punya kandungan zat yang dapat memicu alergi, yaitu methylchloroisothiazolinone dan methylisothiazolinone. Zat ini tidak aman bagi Anda.
Dikutip dari Genius Beauty, kedua bahan tersebut dipakai sebagai pengawet dalam kosmetik. Penggunaannya cukup sering ditemukan pada krim antikerut. Masalahnya, zat itu dapat menyebabkan kerusakan saat bersentuhan dengan kulit. Bahkan, tingkat kerusakannya di kulit serupa dengan yang disebabkan oleh nikel.
Alergi yang terjadi pada kulit berbeda dengan reaksi alergi lain yang biasanya terjadi cukup cepat. Alergi kulit memerlukan waktu sekitar satu hari atau mungkin lebih untuk muncul tanda-tanda alergi yang jelas. Namun alergi karena kontak dermatitis ini tidak menyebabkan kematian. Hanya saja, penderitanya akan merasa terganggu dengan efek alergi dan hal tersebut tidak menyenangkan.
Sebelum muncul kedua zat pengawet di atas, diperkirakan konsumen yang mengalami alergi kulit karena kosmetik sebesar 1-2 orang dari 100 orang yang memakai. Namun, ahli kulit atau dermatologis memperkirakan jumlah penderita alergi kulit ini meningkat hingga 10 persen dan ada kecenderungan untuk terus naik setiap tahunnya.
Tanda-tanda alergi kulit biasanya muncul dalam bentuk pembengkakan, warna kulit kemerahan, atau adanya ruam merah. Reaksi seperti ini kerap terjadi pada penggunaan pelembab dan tisu antibakteri. Jika terjadi eksim, kemungkinan muncul dari penggunaan kosmetik. Oleh karena itu, Anda mesti bisa memilih kosmetik dilihat dari komposisi bahan dan kecocokannya dengan kulit Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar