Minggu, 12 Januari 2014
Kamera Polaroid Baru Bergaya Instagram
Mungkin awalnya kita merasa aneh saat Instagram hadir sebagai sebuah aplikasi yang mengemas kembali fungsi Polaroid ke dalam bentuk digital.
Namun kini ada yang lebih aneh, yakni kamera baru Polaroid, Socialmatic, yang membalikkan skema tersebut. Kamera terbarunya hadir dalam wujud nyata di CES, bentuknya kotak dengan tepian melengkung persis seperti ikon Instagram.
Dengan melihat sekilas, Anda tahu bahwa kamera ini mampu mencetak foto secara instan dengan hasil gambar agak pucat kebiruan, sebagaimana yang biasa kita lakukan saat mengolah foto di internet dengan menggunakan efek filter.
Kamera ini mungkin agak menyolok perhatian. Tapi siapa yang peduli? Ini bukan kamera untuk fotografer National Geographic; kamera yang seperti mainan keren ini merupakan sebuah photobooth kompak untuk kebutuhan dokumentasi praktis yang portable.
Untuk menjawab kebutuhan proses instan layaknya polaroid, kamera ini dilengkapi konektivitas WiFi yang memungkinkan Anda untuk berbagi foto di media sosial. Daya penyimpanan data internal yang disediakan sebesar 4GB, namun Anda bisa menambah ruang lebih banyak dengan tersedianya slot Micro SD.
Bagian uniknya, kamera ini memiliki kemampuan untuk melacak foto Anda dengan memberikan kode QR.
Film yang dibutuhkan untuk kamera ini relatif murah :
Anda hanya butuh AS$ 15 (sekitar Rp180 ribu) untuk mendapatkan 50 kertas foto, setidaknya itu tidak lebih mahal dari film Polaroid yang harganya tidak terlalu ramah. Meski rata-rata pengguna gadget ini mungkin akan menginginkan hasil foto yang terkesan klasik dan memudar, namun resolusi 14 megapiksel untuk kamera utama, 2 megapiksel untuk kamera selfie dan flash LED yang dimilikinya mampu memberikan gambar yang tajam jika pengguna menginginkannya.
Tertarik untuk membeli? Anda bisa mendapatkannya tahun ini dengan merogoh AS$ 299 (sekitar Rp3,6 juta).
Namun kini ada yang lebih aneh, yakni kamera baru Polaroid, Socialmatic, yang membalikkan skema tersebut. Kamera terbarunya hadir dalam wujud nyata di CES, bentuknya kotak dengan tepian melengkung persis seperti ikon Instagram.
Dengan melihat sekilas, Anda tahu bahwa kamera ini mampu mencetak foto secara instan dengan hasil gambar agak pucat kebiruan, sebagaimana yang biasa kita lakukan saat mengolah foto di internet dengan menggunakan efek filter.
Kamera ini mungkin agak menyolok perhatian. Tapi siapa yang peduli? Ini bukan kamera untuk fotografer National Geographic; kamera yang seperti mainan keren ini merupakan sebuah photobooth kompak untuk kebutuhan dokumentasi praktis yang portable.
Untuk menjawab kebutuhan proses instan layaknya polaroid, kamera ini dilengkapi konektivitas WiFi yang memungkinkan Anda untuk berbagi foto di media sosial. Daya penyimpanan data internal yang disediakan sebesar 4GB, namun Anda bisa menambah ruang lebih banyak dengan tersedianya slot Micro SD.
Bagian uniknya, kamera ini memiliki kemampuan untuk melacak foto Anda dengan memberikan kode QR.
Film yang dibutuhkan untuk kamera ini relatif murah :
Anda hanya butuh AS$ 15 (sekitar Rp180 ribu) untuk mendapatkan 50 kertas foto, setidaknya itu tidak lebih mahal dari film Polaroid yang harganya tidak terlalu ramah. Meski rata-rata pengguna gadget ini mungkin akan menginginkan hasil foto yang terkesan klasik dan memudar, namun resolusi 14 megapiksel untuk kamera utama, 2 megapiksel untuk kamera selfie dan flash LED yang dimilikinya mampu memberikan gambar yang tajam jika pengguna menginginkannya.
Tertarik untuk membeli? Anda bisa mendapatkannya tahun ini dengan merogoh AS$ 299 (sekitar Rp3,6 juta).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar