# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Kamis, 09 Januari 2014

Sejarah Hari Ini (9 Januari): 'Surprise' Sven-Goran Eriksson Untuk Lazio

Kejutan diberikan Eriksson pada hari jadi Lazio yang ke 101 tahun, berupa pengunduran dirinya dari jabatan pelatih.

Pelatih kharismatik asal Swedia, Sven-Goran Eriksson, tercatat sebagai salah satu pelatih tersukses klub ibu kota Italia, Lazio. Bagaimana tidak, selama tiga setengah musim masa kepemimpinannya di Olimpico, Eriksson berhasil mempersembahkan delapan gelar prestis bagi Baincocelesti!

Tiba di Lazio pada Juli 1997, pelatih asal Swedia ini langsung menunjukkan sihirnya dalam meracik taktik. Meski hanya jadi runner up Piala UEFA, Eriksson mampu menghadirkan gelar Coppa Italia dan Piala Super Italia, setahun setelah kedatangannya.

Puncak kariernya bersama Tim Elang terjadi dalam kurun waktu 1999 hingga 2000. Bersama sejumlah pemain bintangnya, semacam Alessandro Nesta, Pavel Nedved, hingga Roberto Mancini, Gli Aqilotti dibawanya meraup lima gelar sekaligus! 

Rinciannya, masing-masing sebiji Piala Super Italia, Coppa Italia, Piala Winners, Piala Super Eropa, hingga puncaknya adalah scudetto Serie A 1999/00. 

Laziale kemudian menganggap torehan tersebut sebagai momen paling sensasional sepanjang sejarah klub.

                          Sven-Goran Eriksson bawa Lazio terbang tinggi di Italia dan Eropa 

Memasuki musim 2000/2001, Eriksson tetap dipercaya menangani Lazio. Prestasi mereka di paruh musim pun tak jelek, karena mampu finish di tiga besar klasemen Serie A. Namun kejutan terjadi kala musuh bebuyutan AS Roma itu merayakan hari jadinya yang ke 101, tepatnya 9 Januari 2001.

Secara tak terduga The Ice Man mundur dari jabatannya sebagai nahkoda tim, untuk menerima pinangan Timnas Inggris. Ia dipercaya menangani David Beckham cs menggantikan pelatih terdahulu, Kevin Keegan.

Prestasinya tak lagi mencolok setelahnya. Kendati demikian, efek magis Svenis di Lazio sudah punya tempat khusus di hati para Laziale sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense