Sebuah tendangan cannon ball yang luar biasa dari legenda Belanda ini. Sepakan kerasnya dari jarak sekitar 33 meter meluncur deras tanpa bisa dihalau kiper lawan.
Jurgen Klinsmann: Jerman vs Korea Selatan
Gol ini menunjukkan insting 'membunuh' yang luar biasa dari legenda Jerman tersebut. Ia sudah tahu ke mana akan menempatkan bola kendati posisinya membelakangi gawang lawan.
Roberto Baggio: Italia vs Cekoslovakia 1990
Gol ini membutuhkan kecepatan, dribel yang tentunya bagus, dan ketenangan. Dan Baggio memiliki semua hal tersebut. Mungkin, gaya Cristiano Ronaldo mencetak gol juga terinspirasi dari aksi legenda Italia ini.
Pele: Brasil vs Swedia - 1958
Cerdik. Itulah alasan Pele bisa mencetak gol ini. Selain itu, ia juga ditunjang dengan teknik yang mumpuni. Satu hal lagi, legenda Selecao ini juga tak cengeng ketika kaki lawan mendarat di tubuhnya. Padahal ia bisa saja jatuh dan mengerang kesakitan agar sang lawan diberi kartu merah, plus penalti.
Diego Maradona: Argentina vs Yunani - 1994
Gol dari Maradona sendiri tergolong biasa. Namun, yang menjadi perhatian adalah kerjasama tim yang cantik. Atau yang lazim dikenal dengan Tiki-Taka saat ini. Kelihatannya memang mudah melakukan trik tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya, sulit melakukan hal tersebut jika tak ditunjuang dengan kecepatan, olah bola yang bagus dan kerjasama tim yang rapi.
Manuel Negrete Arias: Meksiko vs Bulgaria - 1-0
Proses terjadinya gol bagus. Namun, penyelesaian akhirnyalah yang sempurna. Sebuah tendangan gunting yang akurat membuat kiper lawan tak berkutik. Reaksi yang bagus dari Negrete saat melihat bola tersebut tengah melayang. Jika ia memutuskan untuk mengontrol bola, mungkin ia tak akan punya kesempatan mengancam gawang lawan karena para defender sudah siap menutup pergerakannya.
Michael Owen: Inggris vs Argentina - 1998
Bisa melakukan solo goal di Piala Dunia? Maka pemain tersebut patut diacungi jempol. Mencetak gol dengan bantuan rekan setim saja tak mudah, apalagi melakukannya seorang diri. Kecepatan menjadi senjata utama Owen mencetak gol ini. Namun, yang paling penting adalah visi dan ketenangannya-nya. Ia sudah menentukan ke arah mana ia bakal berlari dan menentukan titik di mana ia akan menendang si kulit bundar. Ia bahkan tak membiarkan dirinya terjatuh saat ada pemain yang menempelnya dengan ketat.
Archie Gemmill: Skotlandia vs Belanda - 1978
Sekali lagi, solo goal yang indah tercipta. Beda dengan Owen, Gemmil tak terlalu mengandalkan kecepatan. Timing, dribel, dan kecerdikannya yang berbicara di sini. Terlebih, ia harus melewati hadangan 3 pemain lawan yang ganas. Para defender Belanda mencoba merebut bola dengan tekel keras dan agresif, namun bisa dihindari dengan elegan oleh Gemmil. Finishingnya pun sempurna.
Diego Maradona: Argentina vs Belgia 1986
Maradona mengiris pertahanan lawan dengan mudah. Empat pemain, lima plus kiper, berhasil ia pecundangi dengan kecepatan dan dribel-nya yang lengket. Ia layaknya bermain melawan bek-bek pemula.
Dennis Bergkamp: Belanda vs Argentina - 1998
Hanya butuh tiga sentuhan bagi Bergkamp untuk bisa mencetak gol ke gawang Argentina ini. Kejasama tim yang sempurna, plus teknik, visi, ketenangan dan kecerdikan terangkum menjadi satu sehingga gol ini tercipta. Sentuhan pertamanya saat menerima bola hasil umpan jauh dari De Boer menjadi kunci terciptanya gol ini. Kecerdikan membuatnya berhasil mengamankan bola dari sergapan musuh, dan ketenangan berhasil membuatnya melakukan finishing yang sempurna.
Saeed Al-Owairan: Arab Saudi vs Belgia - 1994
Bukan hanya Maradona yang bisa mencetak gol solo melewati banyak orang. Pemain yang satu ini bisa juga melakukannya. Bahkan, ia sukses melewati hadangan enam pemain. Ia bisa mencetak gol ini karena ada momentum yang mendukung. Walau demikian, tak bisa dikesampingkan bahwa faktor kecepatan dan dribelnya turut berperan dalam mencetak gol indah ini.
Diego Maradona: Argentina vs Inggris - 1986
Kecerdikan, visi yang yahud, dribel yang sempurna, plus kepercayaan diri yang tinggi mendukung terciptanya gol yang paling indah di Piala Dunia ini.
Berlari sendirian dan menari-nari melewati hadangan enam pemain sebelum akhirnya mencetak gol tampak mustahil dilakukan jika bukan oleh pemain dengan skill tingkat dewa. terlebih, lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan, melainkan tim sekelas Inggris. Bahkan, Lionel Messi sendiri mungkin saja bakal kesulitan mencetak gol macam ini di ajang Piala Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar