Keberadaan buah dan daun sirsak saat ini makin banyak dicari. Pasalnya, baik buah maupun daunnya dipercaya mampu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Terutama pada daun sirsak, ada zat yang berguna layaknya obat kemoterapi. Zat tersebut membunuh sel kanker tanpa harus mencederai sel sehat di sekitarnya.
Manfaat ini bukan isapan jempol belakang. Beberapa penelitian juga membuktikan kehebatan sirsak sebagai obat. Seperti dilansir Cancer.vg, studi pada tahun 1976 oleh Dr Jerry McLaughlin dari Universitas Purdue menemukan acetogenin pada sirsak. Zat tersebut bersifat antikanker yang sangat kuat. Menindaklanjuti temuan tersebut, National Institute of cancer membuktikan bahwa kandungan acetogenin ini dapat melawan kanker usus besar dan kanker prostat. Selain itu efektif pula untuk melawan kanker lambung, kanker ginjal, dan kanker payudara.
Sementara itu pada studi yang dilakukan McLaughlin dan Chih HW pada tahun 1998-2000 menemukan bahwa acetogenindapat menghambat pembentukan energi ATP yang diperlukan sel kanker dalam merangsang pembentukan P-glikoprotein. Acetogenin juga menghambat oksidasi ubiquinone, sebuah enzim yang khas pada membran plasma sel kanker.
Studi lain yang juga dilakukan di Universitas Perdue, California, menemukan bahwa acetogenin menghambat pertumbuhan sel kanker sekaligus menghambat perkembangan sel tumor yang resisten terhadap obat kemoterapi adriamycin. Acetogenin pada sirsak sangat kuat dengan kekuatan melawan sel kanker 10.000 kali lebih kuat dari adriamycin.
Menariknya, pengobatan dengan ekstra daun sirsak maupun buahnya tidak menimbulkan efek samping seperti pada saat kemoterapi. Misalnya rambut rontok, mual, dan sebagainya. Sebagai obat kanker sebaiknya mengonsumsi daun sirsak tetap dalam pengawasan dokter. Dosis konsumsi juga mesti diperhatikan.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar