Di saat dunia masih ramai memerangi wabah virus Corona, ada satu virus lagi yang tiba-tiba banyak diperbincangkan. Virus ini bernama virus Hanta atau Hantavirus.
Virus
ini merupakan virus yang dibawa oleh tikus. Virus ini menyerang
pernapasan. Kasus Hantavirus ini baru-baru ini ditemukan di Tiongkok,
Senin (23/3/2020). Seorang pria dinyatakan meninggal dunia setelah
diketahui mengidap Hantavirus.
Usut punya usut, Hantavirus ini
bukan merupakan virus baru. Melansir dari Centers for Disease Control
and Prevention, virus dari tikus ini sudah ada sejak 1981, tepatnya saat
terjadi perang Korea.
"Hantavirus pertama kali muncul pada 1950
di perang antara Korea dan Amerika Serikat (sungai Hantan).
Ini
disebarkan oleh tikus dan menyebar kalau manusia menelan cairan mereka,"
kata seorang ilmuwan asal Swedia, Dr Sumaiya Shaikh.
Berikut gejala yang dialami saat terinfeksi Hantavirus dan
cara penularannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Gejala terinfeksi Hantavirus
Saat terinfeksi Hantavirus bisa jadi sang penderita
tidak menyadarinya. Pasalnya, gejalanya sangat mirip dengan influenza.
Gejalanya berupa kelelahan, demam, dan nyeri otot. Nyeri ini akan
dirasakan pada bagian paha, pinggul, punggung dan bahu.
Selain itu
gejala yang dialami lainnya ialah akan merasa pusing, kedinginan
seperti demam dan diare.
Apabila hal ini dibiarkan, lama kelamaan orang
yang mengidap Hantavirus akan merasakan sulit bernapas.
Sesak
napas yang dialami ini tidak dibarengi dengan pilek, sakit tenggorokan,
maupun ruam. Masa inkubasinya pun cukup lama usai terkena kencing atau
tetesan lainnya dari tikus, yaitu 8 minggu.
Maka dari itu harus
waspada saat terjadi kontak langsung pada area hewan pengerat seperti
tikus. Selain itu perlu menjaga kebersihan agar area tempat tinggal
tidak menjadi sarang tikus.
Cara penularan Hantavirus
Hantavirus merupakan virus yang berasal dari tikus
dan dapat menular ke manusia melalui beberapa cara.
Yaitu bisa terjadi
karena kontak langsung dengan tikus yang memiliki hantavirus. Selain itu
bisa juga terjadi kontak langsung dengan kotoran tikus, seperti urin
atau fesesnya.
Hewan seperti kutu pun bisa berperan dalam
penularan hantavirus baik dari hewan ke hewan maupun dari hewan ke
manusia.
Apalagi jika terjadi kontak langsung dengan tikus berupa
gigitan.
Penularan Hantavirus juga bisa dari udara, apabila area yang sudah terkontaminasi oleh urin atau kotoran tikus.
Para ahli pastikan virus ini tak menular antar manusia
Ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini tentu
menjadi sebuah ketakutan baru dengan munculnya kematian karena virus.
Apalagi virus Corona Covid-19 ini sangat cepat menular kepada manusia.
Namun berbeda virus Corona Covid-19, Hantavirus dipastikan tidak menular antar manusia.
Dr
Sumaiya Shaikh menjelaskan jika warga dunia tak perlu panik akan
Hantavirus. Virus ini tidak menyebar seperti Covid-19. Virus ini tidak
menyebar lewat manusia.
"Jangan panik, kecuali Anda berencana untuk makan tikus," ujarnya.
Badan
Pengontrol Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan virus hanta
sangat jarang, tapi rata-rata kematiannya mencapai 38 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar