Kamis, 02 April 2020
Bill Gates dan Para 'Peramal' yang Jitu Tebak Kemunculan Virus Corona
Mereka memang tidak secara spesifik meramalkan kedatangan virus corona
dan tidak semua perkataannya tepat. Akan tetapi secara garis besar,
sosok-sosok ini telah meramalkan akan munculnya wabah semacam virus
corona.
Memang melihat pola yang terjadi di masa silam, wabah
penyakit kadang muncul dalam kurun waktu tertentu.
Nah, siapa saja para
'peramal' itu? Berikut di antaranya yang sebagian besar adalah ilmuwan,
seperti dikutip dari Business Insider :
1. Bill Gates
Pendiri Microsoft ini sudah berkali-kali mengingatkan bahwa dunia
tidak akan siap jika ada pandemi merebak.
Tahun 2017 misalnya, Bill Gates
pernah mengutarakan peringatan bahwa dunia harus siap bila suatu saat
muncul patogen yang dapat menghilangkan banyak nyawa dalam waktu
singkat.
Di ajang Massachusetts Medical Society dan New England
Journal of Medicine April 2018, Gates melontarkan pernyataan serupa.
"Dalam kasus ancaman biologis, rasa urgensi itu kurang. Dunia perlu
bersiap menghadapi pandemi sama seriusnya seperti cara menghadapi
perang," cetusnya kala itu.
2. Michael Osterholm
Michael Osterholm adalah
pakar penyakit menular. Tahun 2005, ia menulis di majalah Foreign
Affairs soal ancaman pandemik di masa depan.
"Ini adalah masa penting di
sejarah kita. Waktu sudah habis untuk mempersiapkan diri bagi pandemik
selanjutnya," tulis dia.
"Kita harus beraksi sekarang dengan tegas
dan bertujuan," lanjutnya. Dalam buku Deadliest Enemy : Our War Against
Killer Germs, ia memperingatkan bahwa Amerika Serikat tidak siap jika
wabah berbahaya datang.
3. Robert G. Webster
Robert
G. Webster merupakan pakar penyakit flu. Dalam bukunya Desember silam
berjudul Flu Hunter : Unlocking the secrets of a virus, ia yakin
kedatangan pandemik di depan mata, "Tidak hanya mungkin tapi hanya
masalah waktu," tulisnya.
Jutaan orang dicemaskannya meninggal
sebelum pandemik itu bisa dikendalikan."Alam sekali lagi akan menantang
umat manusia seperti yang terjadi pada virus influenza tahun 1918. Kita
harus bersiap-siap," sarannya.
4. Badan Intelijen
Komunitas intelijen selalu
waspada akan kedatangan pandemik, misalnya pada tahun 2018 dalam
Worldwide Threat Assessment. "Virus yang mudah menular antar manusia
terus menjadi ancaman besar," tulis mereka.
"Kami melihat Amerika Serikat dan dunia akan tetap rentan pada
pandemik flu berikutnya atau wabah sekala besar penyakit menular yang
bisa menyebabkan kematian masif, mengganggu ekonomi dunia dengan berat,
menghabiskan sumber daya internasional dan permintaan yang terus
meningkat pada AS untuk memberi bantuan,"sebut mereka di Januari 2019.
5. Jeremy Konyndyk
Jeremy
Konyndyk adalah mantan direktur US Foreign Disaster Assistance. Pada
artikelnya di Politico tahun 2017, ia menyebut krisis kesehatan global
hanyalah masalah waktu seperti yang sudah terjadi di masa silam.
"Di
masa tertentu, virus yang sangat fatal dan sangat mudah menular akan
muncul, seperti pandemik flu Spanyol tahun 2018 yang menginfeksi
sepertiga populasi dunia," sebutnya. Perkiraan itu memang tidak
sepenuhnya tepat, tapi virus corona terbukti amat menular.
6. Dean Koontz
Dean Koontz adalah penulis
novel yang terbit pada tahun 1981 berjudul The Eyes of Darkness.
Dikisahkan ada virus bernama Wuhan 400, tepat dari mana virus corona
berasal dan kemudian menyebar.
Namun demikian, ramalannya tidak
sepenuhnya tepat. Dalam novel itu, virus bersangkutan dibuat ilmuwan dan
merupakan senjata biologis. Potensi kematian penderita pun 100%.
Sedangkan virus corona potensi kematiannya relatif kecil.
7. Sylvia Browne
Sylvia
Browne yang mengaku bisa meramal menulis buku pada tahun 2008 berjudul
"End of Days: Predictions and Prophecies About the End of the World,".
Dia menulis tentang akan munculnya penyakit pernapasan pada 2020.
"Sekitar
2020 penyakit seperti pneumonia akan menyebar ke seluruh dunia.
Menyerang paru-paru dan saluran bronkial dan sulit disembuhkan dengan
semua jenis perawatan yang ada.
Lebih membingungkan lagi penyakit itu
akan lenyap secara tiba-tiba dan kembali menyerang sepuluh tahun
kemudian dan menghilang secara keseluruhan," tulisnya.
Tapi tulisan itu
juga tidak sepenuhnya tepat karena sebagian besar penderita virus corona
tidak mengalami pneumonia.
8. Dr. Luciana Borio
Dr.
Luciana Borio adalah mantan pejabat White House National Security
Council (NSC) yang sudah dibubarkan.
Ia pernah mengkhawatirkan akan
hadirnya virus berbahaya dan ketidaksiapan menghadapinya.
Pernyataan
itu ia kemukakan pada tahun 2018.
"Ancaman pandemik flu adalah
perhatian nomor satu dalam hal pengamanan kesehatan. Apakah kita siap
untuk meresponsnya? Saya takut jawabannya adalah tidak," katanya kala
itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar