CEO Amazon Jeff Bezos bergabung dengan sederet pemimpin perusahaan teknologi lainnya, meminta seluruh karyawannya memperingati Juneteenth.
Disebut
juga sebagai Hari Kebebasan atau Hari Emansipasi, Juneteenth setiap
tanggal 19 Juni adalah hari libur di Amerika Serikat (AS) yang
memperingati dihapuskannya perbudakan di negara bagian Texas pada 1865.
Dalam
memonya pada Selasa (16/6), Bezos meminta semua karyawan membatalkan
semua pertemuan dan rapat yang akan digelar pada hari Jumat pekan ini
(19/6) untuk menghormati Juneteenth.
Kilas balik peristiwa ini, pada 19 Juni 1865, seorang tokoh dalam
peringatan Juneteenth, Mayor Jenderal Gordon Granger membacakan
Proklamasi Emansipasi kepada warga Amerika Afrika.
Peristiwa ini memang merayakan emansipasi orang kulit hitam dari
perbudakan di AS, sehingga Juneteenth merujuk kepada emansipasi ras
Afrika-Amerika di seluruh AS.
Ketimbang meliburkan perusahaannya, Jeff Bezos
menawarkan berbagai kesempatan belajar online untuk karyawan sepanjang
hari hari itu.
Bezos menyebutkan, karyawan harus meluangkan waktu untuk
berefleksi, belajar, dan saling mendukung.
Peringatan Juneteenth tahun ini mungkin akan terasa lebih dalam
maknanya. AS saat ini sedang dirundung isu rasialisme atas kematian
warga kulut hitam AS George Floyd di tangan oknum anggota kepolisian.
Peristiwa ini membuka luka lama kelompok kulit hitam di negara tersebut.
Tak cuma Amazon yang
memaknai Juneteenth di tengah derasnya dukungan atas isu Black Lives
Matter yang menuntut keadilan bagi George Floyd. CEO Twitter Jack Dorsey
menyebutkan perusahaannya akan memperingati Juneteenth dengan
meliburkan perusahaan.
Selain itu, Google juga menginstruksikan
karyawannya membatalkan semua jadwal rapat di hari Jumat (19/6).
Sementar Facebook, sama seperti Amazon, mendorong karyawannya
memperingati Juneteenth sebagai hari belajar dan bercermin diri. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar