Norman Abrahamson, salah satu sosok di balik cikal bakal jaringan
nirkabel, meninggal dunia di usia 88. Ia, bersama timnya, adalah
pencipta ALOHAnet, yang kemudian menjadi dasar dari jaringan nirkabel
seperti WiFi. Abrahamson
adalah seorang ilmuwan dan engineer dengan disiplin ilmu matematika,
teori informasi, dan semiotika. Ia kuliah di Harvard, mendapat gelar
master di UCLA, dan PhD dari Stanford. Kemudian ia pindah ke
Hawaii karena kecintaannya terhadap surfing, alias berselancar. Bahkan,
nama ALOHAnet pun terinspirasi dari dari bahasa lokal di Hawai, aloha,
yang punya banyak arti. Dari sekadar sapaan sehari-hari, cinta, damai,
dan bermacam arti lain.
Saat menciptakan ALOHAnet, Abrahamson adalah pengajar di
University of Hawai'i (UH) Manoa's College of Engineering. Jabatan
terakhirnya di sana adalah ketua jurusan ilmu komputer dan informasi,
sebelum akhirnya ia pensiun. ALOHAnet yang ia ciptakan bersama tim berisi sejumlah mahasiswanya
dan juga Franklin Kuo -- rekan sesama pengajar -- menjadi basis dari
teknologi yang dipakai di satelit, ponsel, dan jaringan komputer sampai
saat ini. Sama seperti ARPAnet yang menjadi cikal bakal internet,
ALOHAnet dikembangkan sebagai sistem untuk menghubungkan UH ke kampus
dan universitas lain. Tujuan awalnya adalah untuk berbagi hasil
penelitian. ALOHAnet mengirimkan paket data lewat frekuensi radio
secara efisien, tanpa perlu menjadwalkan waktu transmisi. Jika paket
datanya tidak diterima, maka akan terus dikirimkan. Beberapa ide dari
proyek ini kemudian dipakai dalam pengembangan WiFi dan juga Ethernet. "Hanya
ada beberapa orang yang punya dampak signifikan seperti Norm yang
menemukan cara untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan orang di
seluruh planet (bumi). Norm menghubungkan pulau-pulau di Hawai'i dan ke
seluruh dunia, memberi warisan ke UH lewat ide dan mahasiswanya," ujar
presiden University of Hawai'i dalam obituari yang dipublikasikan di
situs kampusnya. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar