Bill Gates tengah
getol berbicara tentang perubahan iklim, berkenaan dengan rilis buku
terbarunya yang berjudul How To Avoid a Climate Disaster. Ia
mengetengahkan berbagai saran agar dampak perubahan iklim bisa ditekan, salah satunya 'mengharamkan' daging sapi. Sapi
memang termasuk penyumbang gas metana terbesar yang berdampak buruk
bagi atmosfer. Secara biologis, menurut Bill Gates sangat sulit untuk
menekan angka gas metana itu sehingga mungkin jalannya adalah dengan
memakan daging sintetis dari protein sebagai pengganti daging sapi. "Saya
tidak tahu apakah akan ada pendekatan natural soal ini. Saya cemas
bahwa daging sintetis akan dibutuhkan untuk persoalan ini," kata sang
pendiri Microsoft yang dikutip dari Technology Review. Daging sintetis sudah dikembangkan sejak beberapa lama, namun
penerapannya belum luas. Di negara miskin dan berkembang, daging
sintetis mungkin belum perlu digalakkan karena masih ada solusi lain,
misalnya meningkatkan jumlah daging sapi per emisi karena produktivitas
masih rendah. Sedangkan di Amerika Serikat, meskipun jumlah emisi
yang dikeluarkan lebih rendah dari sapi di Afrika, tapi karena
produksinya sangat besar maka gas metana yang dikeluarkan pun amat
tinggi. Maka solusinya menurut Bill Gates adalah mempopulerkan daging sintetis. "Saya
pikir semua negara kaya harus 100% pindah ke daging sintetis. Anda akan
terbiasa dengan perbedaan rasanya dan ada juga klaim bahwa rasanya akan
makin baik dari waktu ke waktu," demikian saran Bill Gates. Dalam
wawancara sebelumnya dengan BBC, Bill Gates menyebut perubahan iklim
harus ditangani dengan sangat serius. Bahkan ia menyebut perubahan iklim
adalah permasalahan terbesar bagi penduduk Bumi. "(Masalah
perubahan iklim) jauh lebih besar dibandingkan pandemi. Dan hal ini
membutuhkan level kerja sama yang belum pernah dilakukan sebelumnya,"
kata sang pendiri Microsoft yang kini giat menangani berbagai urusan
kemanusiaan melalui yayasannya. Bill Gates
menegaskan bahwa memecahkan perubahan iklim akan menjadi hal paling
mengagumkan yang pernah dilakukan umat manusia. Dibandingkan dengan
tugas itu, mengakhiri pandemi Corona merupakan perkara yang amat mudah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar