Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, wajar jika seorang Bill Gates
punya rumah-rumah mewah sampai pesawat pribadi. Namun rupanya, sang
pendiri Microsoft merasa bersalah karena harta bendanya itu. Apa
sebabnya? Kini berkiprah di bidang kemanusiaan, Bill Gates sering berkoar-koar tentang perubahan iklim
dan mengkritik tingginya emisi karbondioksida yang semakin merusak
alam. Namun demikian di sisi lain, dia juga menjadi pelakunya. "Benar
bahwa jejak karbon saya amat tinggi. Saya punya rumah-rumah besar dan
terbang dalam pesawat pribadi. Faktanya, saya menumpanginya saat ke
konferensi iklim Paris. Jadi siapa saya yang malah mengajari orang
tentang lingkungan?" tulisnya dalam buku baru yang ia tulis, How to
Avoid a Climate Disaster. Kesadaran dan rasa bersalah itu membuatnya makin sadar untuk
memperbaiki diri. "Menurunkan jejak karbon saya adalah hal terkecil yang
bisa diharapkan dari seseorang di posisi saya yang cemas terhadap
perubahan iklim dan secara publik meminta ada tindakan," tambahnya. Mulai tahun 2020, Bill Gates menyatakan mulai menggunakan bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan. Dikutip dari CNBC, dia juga membeli fasilitas yang bisa meminimalisir karbondioksida dari udara. Selain
itu, ia berinvestasi pada perusahaan-perusahaan nirlaba yang bergerak
di bidang lingkungan serta mereka yang mengusahakan energi bersih. Harapannya emisi karbon bisa ditekan serendah-rendahnya di masa
mendatang. "Saya memberikan lebih dari USD 1 miliar pada
pendekatan-pendekatan yang saya harap akan membantu dunia menuju emisi
nol, termasuk energi andal, murah dan bersih serta material emisi
rendah," tulisnya lagi. "Tentu saja berinvestasi pada
perusahaan-perusahaan itu tidak membuat emisi saya lebih kecil. Tapi
mereka akan bertanggung jawab untuk menghilangkan lebih banyak karbon
daripada yang dihasilkan oleh saya dan keluarga," tambah Bill Gates. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar