David Drummond Chief Legal Officer Alphabet, perusahaan induk Google, belum lama ini mengundurkan diri karena tersangkut kasus pelecehan seks. Nama
David jadi pusat perhatian setelah mantan pegawai Google, Jennifer
Blakely, menudingnya melanggar aturan perusahaan lantaran berhubungan
dengan beberapa pegawai wanita. Ia juga menyebut David menelantarkan dia
dan anak mereka. Kasus David ini pun mengingatkan kita akan
skandal seks yang pernah heboh pada masanya yakni pendiri Android, Andy
Rubin yang juga dikenal sebagai bapak Android.
Dihimpun
dari berbagai sumber, saat itu ada seorang
karyawan perempuan Google yang menuduh Rubin melakukan pelecehan
seksual kepadanya. Si karyawan itu menyebut Rubin memaksanya untuk
melakukan tindakan tak senonoh ke di sebuah kamar hotel pada tahun 2013. Hal
ini diungkap oleh dua orang eksekutif Google yang mengaku mengetahui
masalah ini. Selanjutnya, Google pun menginvestigasi tudingan ini dan
katanya hasilnya menyebutkan kalau laporan tersebut kredibel, dan Larry
Page langsung meminta Rubin untuk mengundurkan diri dari Google. Google sebenarnya bisa saja memecat Rubin dan tak memberikan pesangon apapun untuknya. Namun Google
konon malah memberikan pesangon sebesar USD 90 juta yang dibayarkan
secara bertahap, yaitu USD 2 juta setiap bulannya selama empat tahun. Pembayaran pesangon yang terakhir akan dilakukan pada November 2018
mendatang. Rubin sudah membela diri bahwa laporan New York Times
memiliki banyak kesalahan, namun ia tidak tegas membantah menerima uang
dalam jumlah besar. Jadilah kasus ini memicu kehebohan di Google, di
mana ribuan karyawan walk out karena menganggap Google tidak transparan
dan malah melindungi pelaku pelecehan. Andy Rubin pun seolah jadi
tersangka. Tak hanya sampai situ, skandal Andy Rubin masih terus berlanjut setelah terungkap ia digugat mantan istrinya terkait bermacam kelakuannya selama masih menikah. Mantan
istri Rubin yang dimaksud adalah Rie Hirabaru Rubin, yang dalam dokumen
peradilan yang ia daftarkan pada Oktober 2018. Dalam dokumen tersebut
Rie menuding Rubin dan pengacara Stephen M Peter membuatnya kehilangan
jutaan dolar karena dipaksa menandatangani perjanjian pranikah palsu dan
menyesatkan. Dalam gugatannya itu, Rie menyebut ia juga terlambat
menyadari kecenderungan seks menyimpang dari mantan suaminya itu. Yaitu
setelah ia menemukan sebuah email yang dikirimkan Rubin ke sejumlah
perempuan. Rubin,
menurut Rie, disebut mempunyai setidaknya lima wanita simpanan, yang
satu di antaranya disebut mempunyai inisial 'M'. M inilah yang menurut
Rie bekerja sama dengan Rubin untuk membuat sebuah jaringan seks. Rie
juga meminta hakim untuk membatalkan perjanjian pranikah yang ia
tandatangani, dan membuatnya berhak mendapat uang sebanyak USD 10,3 juta
yang disembunyikan mantan suaminya itu selama mereka masih menikah. Maksud
disembunyikan di sini adalah Rubin dituding mengalihkan uang dari
rekening bersama dan membuat rekening baru untuk menyimpan uang yang
dipakai untuk membayar sejumlah wanita. Tudingan ini sejalan dengan
laporan New York Times beberapa waktu lalu. Rubin dituding
berhenti mengirimkan gajinya dari Google ke rekening bersama sejak
Februari 2014, tak lama setelah ia meninggalkan Google karena tudingan
pelecehan seks. Padahal Rubin masih mendapat bayaran dari Google, dan ia
ternyata mengalihkan uang itu ke rekening pribadinya, yang dipakai
untuk mengirimkan uang ratusan ribu dolar ke wanita lain. Gugatan
Rie ini pun menambah panjang skandal yang melanda Rubin, setelah ia
sempat bikin heboh gara-gara tudingan pelecehan seks terhadap karyawan
Google beberapa waktu lalu. Akibat tudingan itu, Rubin harus
meninggalkan Google meski ia ternyata mendapat uang pesangon dengan
jumlah yang sangat besar, yaitu USD 90 juta. Bahkan skandal ini sempat memicu aksi demo karyawan Google pada November lalu, saat lebih dari 20 ribu karyawan Google di seluruh dunia berdemo dan memprotes keputusan Google tersebut. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar