Di dalam sejumlah Sirah Nabawiyah disebutkan, keseluruhan istri Nabi Muhammad SAW ada
13.
Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi dalam Sirah Nabawiyah menyebut,
tak ada perbedaan pendapat bahwa Nabi Muhammad SAW wafat dengan
meninggalkan 9 orang istri.
Sang Penghulu Rasul itu juga
meninggalkan 2 istri lain dari budak yang pernah dimerdekakannya.
Keduanya adalah Mariyah binti Syam'un dan Raihanah binti Zaid.
Dua
istri lainnya meninggal saat Rasulullah SAW masih hidup. Mereka adalah
Siti Khadijah binti Khuwailid dan Zainab binti Khuzaimah.
Syaikh
Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah menyebutkan bahwa
Khadijah dan Zainab binti Khuzaimah adalah ibu para fakir miskin.
13 Istri-istri Nabi Muhammad SAW
1. Khadijah binti Khuwailid
Nabi
Muhammad SAW menikah pertama kali saat berusia 25 tahun dengan,
Khadijah binti Khuwailid.
Saat itu usia Khadijah sudah ngancik 40 tahun.
Khadijah, perempuan setia dan mulia dan yang pertama mengakui kerasulan
Muhammad SAW. Dia juga perempuan pertama yang memeluk islam.
Nabi
Muhammad berumah tangga dengan Khadijah selama 25 tahun. Sejumlah buku
Sirah Nabawiyah menyebutkan bahwa Khadijah wafat saat Rasulullah berusia
50 tahun.
2. Saudah binti Zama'ah
Buku
Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi menyebut
setelah Khadijah wafat, Rasulullah menduda selama 1 tahun.
Setelah itu
Nabi Muhammad menikah dengan Saudah binti Zama'ah. Saudah adalah janda
berusia 55 tahun yang ditinggal mati suaminya, Sakran bin Amru.
3. Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq
Sebelum
menikahi Saudah, Rasulullah SAW disebut telah melamar Aisyah binti Abu
Bakr. Semua bermula dari kesedihan para sahabat yang melihat kesendirian
Rasulullah.
Salah satu sahabat yang membujuk agar Nabi Muhammad
menikah lagi adalah Khaulah binti Hakim.
Dia membujuk Rasulullah agar
mau menikahi putri Abu Bakr, Aisyah. Nabi Muhammad setuju dan
mengkhitbah (melamar) Aisyah.
Namun karena Aisyah saat itu masih berusia
9 tahun, pernikahan baru dilaksanakan pada periode Madinah. Sejumlah
literatur menyebut ketika menikahi Aisyah usia Rasulullah sudah 61
tahun.
Aisyah adalah satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW
yang dinikahi dengan status gadis.
Dia termasuk orang yang amat
dicintai Rasulullah dan merupakan wanita yang paling banyak ilmunya di
tengah umat.
4. Hafshah bin Umar bin Al-Khaththab
Pada
tahun ke-3 Hijrah, Rasulullah SAW menikah dengan Hafshah bin Umar bin
Al-Khaththab.
Hafsah adalah janda dari Khunais bin Hudzafah As-Sahmi
yang gugur dalam perang melawan kaum kafir Quraisy.
5. Zainab binti Khuzaimah
Di
tahun ke-4 Hijrah Rasulullah menikah dengan Zainab binti Khuzaimah.
Sebelum dinikahi Nabi Muhammad, Zainab adalah istri Abdullah bin Jahsy.
Namun Abdullah bin Jahsy mati syahid saat Perang Uhud yang terjadi tiga
bulan setelah dia menikah dengan Zainab.
6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah
Istri Nabi Muhammad
berikutnya yakni Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah.
Sebelumnya dia
adalah istri Abu Salamah yang meninggal dunia pada bulan Jumdats
Tsaniyah tahun 4 H, lalu dinikahi Rasulullah pada bulan Syawal pada
tahun yang sama.
7. Zainab binti Jahsy bin Rayyab
Dia
berasal dari Bani Asad bin Khuzaimah dan putri bibi Rasulullah sendiri.
Sebelumnya dia adalah istri Zaid binti Haritsah, yang dianggap sebagai
putra Beliau sendiri.
Zaid menceraikannya, lalu Allah menurunkan ayat Al
Quran yang tertuju langsung kepada diri Beliau.
"Maka tatkala
Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami
kawinkan kamu dengan dia. "(Al-Ahzab: 37).
8. Juwairiyah binti Al-Harits
Bapaknya
adalah pemimpin Bani Mushthaliq dari Khuza'ah.
Tadinya Juwairiyah ada
di antara para tawanan Bani Mushthaliq, yang kemudian bagian Tsabit bin
Qais bin Syammas. Lalu Rasulullah menebus dirinya dan menikahinya pada
bulan Sya'ban tahun 6 H.
9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan
Sebelumnya
dia adalah istri Ubaidillah bin Jahsy. Bersama suaminya dia hijrah ke
Habasyah.
Namun, di sana Ubaidillah murtad dan juga meninggal di sana.
Sekalipun suami murtad, Ummu Habibah tetap teguh dalam Islam.
Rasulullah
SAW melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan melalui Amr bin
Umayush Adh-Dhamri.
Saat itu sebenarnya Amr bin Umayush Adh-Dhamri
diutus untuk menyerahkan surat Rasulullah kepada Raja Najasyi pada bulan
Muharram 7 H.
Setelah menyampaikan surat itulah, Amr bin Umayush Adh-Dhamri melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan untuk Rasulullah.
10. Shafiyah binti Huyai bin Akhthab
Dia
berasal dari Bani Israil, yang sebelumnya dia salah seorang dari
tawanan Khaibar.
Lalu Rasulullah memilihnya untuk diri Beliau sendiri,
membebaskannya dan menikahinya setelah penaklukkan Khaibar pada tahun 7
H.
11. Maimunah binti Al-Harits
Dia
adalah saudari Ummul Fadhl, Lubabah binti Al-Harits. Rasulullah
menikahinya pada bulan Dzul Qa'dah 7 H saat umrah qadha' setelah habis
masa iddahnya.
12. Jamilah
Jamilah termasuk tawanan.
13. Jariyah
Istri Nabi Muhammad berikutnya adalah Jariyah. Dia adalah wanita dihadiahkan Zainab binti Jahsy kepada Nabi Muhammad.
Muhammad
Husain Haikal dalam bukunya Sirah Nabawiyah menyebutkan, setelah Nabi
Muhammad menikah dengan istri-istrinya turunlah ayat Surat An Nisa ayat
3:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ
فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ
وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا
مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ
ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟
Arab-Latin:
Wa in khiftum allā tuqsiṭụ fil-yatāmā fangkiḥụ mā ṭāba lakum
minan-nisā`i maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā', fa in khiftum allā ta'dilụ fa
wāḥidatan au mā malakat aimānukum, żālika adnā allā ta'ụlụ.
Artinya:
Dan kalau kamu khawatir tak bisa berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu sukai: dua, tiga atau empat.
Kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang
saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Menurut Muhammad Husain
Haikal, ayat ini turun pada akhir tahun ke delapan Hijrah.
"Setelah Nabi
kawin dengan semua istrinya, maksudnya untuk membatasi jumlah istri itu
sampai empat orang.
Sementara sebelum turun ayat tersebut pembatasan
tidak ada," kata dia seperti dikutip Tim Hikmah detikcom.
Muhammad
Husain Haikal menegaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan orang
beristri satu dalam kehidupan biasa.
Seperti yang dianjurkan dalam Surat
An-Nisa ayat 4. Seorang pria menikah dengan satu wanita lebih utama dan
lebih dekat untuk tidak berbuat aniaya.
Dari 13 istri-istri Nabi Muhammad hanya Aisyah yang dinikahi dalam keadaan masih gadis. Lainnya dinikahi dalam status janda dan tak lagi muda.