# #

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Sabtu, 16 Oktober 2021

Apple Kenang 10 Tahun Wafatnya Steve Jobs

Tak terasa sudah 10 tahun Steve Jobs meninggal dunia.


Apple kembali mengenang kembali sang pendirinya itu di halaman resminya.


Perusahaan yang bermarkas di Cupertino itu menampilkan film pendek berdurasi 2 menit 49 detik.


Isi film tersebut menampilkan perjalanan pria kelahiran California tahun 1955 itu saat mendirikan Apple hingga tumbuh menjadi raksasa teknologi.


Saat scroll ke bawah, akan ada pesan khusus dari keluarga Steven Jobs. Isinya sebagai berikut :

Statement from the Jobs family


For a decade now, mourning and healing have gone together.


Our gratitude has become as great as our loss.


Each of us has found his or her own path to consolation,
but we have come together in a beautiful place of love
for Steve, and for what he taught us.


For all of Steve's gifts, it was his power as a teacher that has endured.


He taught us to be open to the beauty of the world, to be curious around
new ideas, to see around the next corner, and most of all to stay
humble in our own beginner's mind.


There are many things we still see through his eyes, but he also
taught to look for ourselves.


He gave us equipment for living,
and it has served us well.


One of our greatest sources of consolation has been our association
of Steve with beauty.


The sight of something beautiful - a wooded hillside,
a well‑made object - recalls his spirit to us.


Even in his years of suffering,
he never lost his faith in the beauty of existence.


Memory is inadequate for what is in our hearts: we miss him profoundly.


We were blessed to have him as husband and father.

Pernyataan dari keluarga Jobs


Selama satu dekade hingga sekarang, masa berkabung dan proses penyembuhan berjalan beriringan.


Rasa syukur kami sama besarnya dengan rasa kehilangan.


Masing-masing dari kami telah menemukan jalannya sendiri menuju penghiburan, tapi kami bertemu di tempat yang indah untuk Steve, dan untuk apa yang dia ajarkan kepada kami.


Untuk semua anugerah yang dimiliki Steve, itu adalah kekuatannya sebagai guru yang masih bertahan hingga sekarang.


Dia mengajari kami terbuka terhadap keindahan dunia, untuk selalu ingin tahu ide-ide baru, untuk melihat di persimpangan berikutnya, dan yang terpenting, untuk tetap rendah hati dalam pikiran kita sendiri.


Ada banyak hal yang masih kami lihat melalui matanya, tetapi dia juga diajarkan untuk mencari jati diri sendiri.


Dia memberi kami bekal yang amat baik untuk hidup.


Salah satu sumber penghiburan terbesar kami adalah asosiasi Steve dengan keindahan.


Pemandangan sesuatu yang indah - lereng bukit berhutan, objek yang dibuat dengan baik - mengingatkan semangatnya kepada kita.


Bahkan di tahun-tahun terakhir penderitaannya, dia tidak pernah kehilangan keyakinannya pada keindahan.


Ingatan tidak cukup mewakili apa yang ada di hati kami: bahwa kami sangat merindukannya.


Kami diberkati karena memilikinya sebagai suami dan ayah.


Kisah Hidup Steve Jobs


Steven Paul Jobs, demikian nama lengkapnya, lahir di San Francisco, Amerika Serikat, 25 Februari 1955.


Dia diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs. Ayah biologis Jobs, Abdulfattah John Jandali, merupakan profesor sains politik dan ibu kandungnya Joanne Simpson ahli terapi bicara.


Hampir sebagian besar masa kecil hingga remaja dihabiskannya di Cupertino, California.


Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada 1972, Jobs melanjutkan studinya di Reed College di Portland selama satu semester.


Setelah itu, pada musim gugur 1974 Jobs mulai bekerja sebagai teknisi di Atari, sebuah perusahaan yang mendesain circuit board.


Jobs mulai berpikir untuk mendirikan perusahaan.


Maka dua tahun kemudian, pada 1976 berdirilah Apple yang dibangunnya bersama Steve Wozniak.


Dengan modal beberapa ribu dolar, keduanya memulai bisnis yang memiliki visi mengubah dunia.


Tak perlu menunggu waktu lama, Apple segera merilis produk pertamanya yang kemudian dijuluki sebagai 'revolusi komputer personal'.


Pada pertemuan pemegang saham tahunan Apple tanggal 24 Januari 1984, Jobs memperkenalkan Macintosh.


Selanjutnya Macintosh menjadi komputer kecil pertama yang sukses secara komersial dengan antarmuka pengguna grafis.

Meski Jobs dikenal kharismatik, sejumlah rekan dan karyawannya kala itu menilainya sebagai manajer yang mudah berubah pikiran, keras kepala dan temperamental.


Penurunan penjualan pun terjadi pada akhir 1984 dan mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan John Sculley yang kala itu menjabat sebagai CEO Apple.


Pada akhir Mei 1985, setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran, Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh karena perbedaan visi.


Namun semangat Jobs tidak berhenti sampai di situ.


Setelah meninggalkan Apple, Jobs lantas mendirikan NeXT Computer.


Sayang, produk yang dihasilkannya masih dianggap sebagai barang mahal dan gagal memberi dampak bagi industri teknologi.


Kesuksesan Jobs yang sesungguhnya dimulai pada pertengahan pertama tahun 1990.


Menariknya, sukses ini justru bukan berawal di industri komputer, melainkan industri film.



Pixar, studio animasi kecil yang diakuisisi Jobs pada 1986, memulai debutnya setelah merilis film Toy Story pada 1995.


Akhir 1996, Jobs mendekati Apple agar perusahaan itu mengakuisisi NeXT.



disebutkannya, Apple membutuhkan sistem operasi dan NeXT memiliki itu.



Upaya Jobs membujuk Apple pun berhasil.



Di tahun itu Apple mengumumkan pembelian NeXT senilai USD 429 juta.



Apple kembali merangkulnya dan beberapa bulan setelah kembali bergabung di Apple, Jobs mendapatkan posisinya kembali sebagai CEO.



Inilah titik baru kepemimpinan Jobs.

Perjuangan melawan kanker


Di tengah masa kepemipinannya yang tengah memuncak, pada Agustus 2004 Jobs mengungkapkan dirinya menderita kanker pankreas dan harus menjalani operasi.


Jobs sempat absen dari kesibukannya di Apple untuk cuti medis dan kembali bekerja pada September 2004.


Januari 2009, Jobs kembali mengambil cuti selama enam bulan untuk berobat.


Dokter mengatakan Jobs harus menjalani tranplantasi hati pada April 2009.


Kemudian dia kembali menjalankan jabatannya pada Juni 2009.



Kabar sakitnya Steve Jobs kerap kali terdengar dan sedikit banyak mempengaruhi saham perusahaannya.



Namun demikian, Apple terus melesat, bahkan dinobatkan sebagai perusahaan paling mahal dan Jobs sebagai CEO terbaik Amerika.



Sang legenda dunia teknologi abad ini pun berpulang akhirnya berpulang.



Perjuangannya terhenti setelah menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu, 5 Oktober 2011 waktu Palo Alto, Calif, Amerika Serikat di usia 56 tahun.



Kabar mengejutkan ini datang sehari setelah Apple merilis iPhone 4S.



Ia meninggalkan seorang istri bernama Laurene Powell dan tiga orang anak dari hasil perkawinannya.



Jobs juga diketahui memiliki seorang anak perempuan dari pasangannya terdahulu.


Dalam kehidupan sosialnya, Steve dikenal sebagai seorang visioner.



Sementara dalam kehidupan pribadinya, ia merupakan orang yang hangat dengan keluarga.



Sejak kematiannya, Tim Cook, sahabat sekaligus CEO Apple sekarang, terbiasa mengenang Steve dengan mengirim email yang menyentuh untuk seluruh karyawan Apple setiap tahunnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

    iklan from adsense