Sabtu, 04 April 2020
Zoom Bombing Bikin Berang Pejabat Pemerintah
Pejabat hukum di sedikitnya 3 negara bagian di Amerika Serikat menyelidiki aplikasi konferensi video Zoom soal privasi dan keamanan.
Itu dilakukan karena ada pejabat pemerintah yang terkena Zoom Bombing.
Zoom
Bombing merupakan istilah bagi serangan berupa gangguan dari luar yang
membajak video konferensi dengan mengirim gambar-gambar porno atau
ujaran kebencian disertai ancaman.
Hal ini membuat keamanan Zoom
dipertanyakan, khususnya saat menggelar rapat penting.
Dikutip dari CNBC, kejaksaan negara bagian Connecticut, New York dan Florida
menyelidiki Zoom dan kemungkinan ada negara bagian lain yang akan ikut
bergabung.
Jaksa Agung Connecticut, William Tong, adalah pejabat yang jadi
korban Zoom Bombing saat beberapa waktu lalu berkomunikasi dengan
Gubernur Connecticut, Susan Bysiewicz. Pesan-pesan tidak pantas
membanjirinya di chat box.
"Kami waspada dengan insiden Zoom
Bombing dan mencari lebih banyak informasi dari perusahaan tentang upaya
privasi dan keamanan mereka serta berkoordinasi dengan jaksa lain,"
cetus Tong.
Bysiewicz mengaku sudah beberapa kali mengalami Zoom
Bombing.
"Sangat bikin frustrasi melihat hal-hal kebencian dan bully itu
berada di sisi layar," katanya, dikutip dari CNBC.
Zoom
sendiri mengaku berusaha memperbaiki masalah yang menjadikan mereka
sasaran kritik.
"Kami memperlakukan privasi, sekuriti dan kepercayaan
user dengan sangat serius," sebut juru bicara Zoom.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar